Rabu, 30 Maret 2011

Phuket

-Life Isn't about waiting for the storm to pass, it's about learning to dance in the rain-

1000





























-Life Isn't about waiting for the storm to pass, it's about learning to dance in the rain-

Peucang oh Peucang..













-Life Isn't about waiting for the storm to pass, it's about learning to dance in the rain-

From Zakarta to Bangcock

Prelude to this post tittle

Rencana awal alan-jalan saya ke Bangkok adalah bersama 5 orang rekan sekantor saya, namun rencana pun berganti, karena total karywan yang mengambil cuti adalah 6 orang, akhirnya bos saya yang baik hati memutuskan bahwa jalan-jalan ke Bangkok ini sekalian dijadikan Outing Kantor Tahunan, jadilah kami sekantor pergi ke Bangcock beramai-ramai. 

Banyak kehebohan atas rencana yang lumayan dadakan, seperti misalnya, banyak di antara kami yang belum punya passport, jadi harus ngebut bolak-ik ke imigrasi untuk mengurus passport. Kehebohan terus berlanjut sampe ke hal penentuan tema jalan-jalan kami, nah berhubung gank creative dipenuhi dengan pria-pria tulen yang tingkat kecabulannya tinggi, keluarlah tema "From Bangcock to Zakarta" sebagai tema outing (internal creative) kami, tema yang breakthrough ini keluar dari mulut bapak metal kami Baidi Kurniawan =)).

Kami berlibur ke Bangcock selama 4 hari 3 malam, yang 1 harinya dihabiskan untuk wisata budaya, dan sisanya dihabiskan untuk wisata belanja sambil kuliner -_-"

Fun Facts: 
* teman-teman pria saya terbukti lebih GILA BELANJA daripada teman-teman wanita saya.
* karena pria-pria itu cenderung tidak mengerti selera fashion pacarnya, mereka pun jadi tidak creative ketika membelikan oleh-oleh untuk pasangannya, jadi mereka mengambil jalan pintas dengan membeli apapun yang saya dan teman-teman wanita saya beli. 
* misalnya kami beli 1 tas, mereka akan beli minimal 3 tas :D

Suasana kantor di pagi hari keberangkatan

Rycko, teman kantor saya yang paling ganteng

Chartered Bus yang membawa kami dari Bangkok International Airport Suvarna Bumi menuju ke Hotel

BTS "Bangkok Mass Transit System" transportasi favorit kami selama di bangkok (ahh, lagi-lagi saya bermimpi jakarta memiliki transportasi sejenis ini).

Daily Pass & One Way Pass Ticket
BTS Route. Sangat simple, seperti MRT di Singapura
Narsis di dalam BTS

 Kalau ke Bangkok percuma rasanya kalau tidak makan makanan pinggir jalannya, jajanan di kios-kios pinggir jalan di Bangkok rasanya super ngga sehat, i can't stop eating it, micinnya berasa, gurih, dan yang pasti MURAHHHHHH bangetttt!!!! Tinggal dipilih, dari mulai goreng-gorengan (pisang, singkong, kulit ayam, etc), buah-buahan segar sampe es kopi pinggir jalan yang rasanya kaya Caramel Machiato-nya Starbucks!



Gorengan kulit ayamnya, gurih, crispy dan ngga ada di Indonesia :((

Nasi ayam ini enak dan seger banget rasanya, dan harganya cuma 35 Baht, super duper cheap!

Dibawah adalah suasana yang khas dan bisa ditemui di jalan-jalan di Bangkok.

Bangunan bar-bar dengan konsep yang aneh-aneh

Biksu yang berjalan-jalan

ups, itu kami berpose menggunakan kaos "Non Stop Intercourse" yang merupakan slogan kantor kami tahun itu.

Bangkok juga terkenal dengan culture trip/wisata budayanya, karena memiliki banyak kuil cantik dan megah, dengan patung-patung Budha dan ornamen yang terbuat dari emas asliii, Thailand memang tajir, sama seperti Indonesia, dan negara yang kaya biasanya lekat dengan konflik :p 



The Famous Sleeping Budha. Terbuat dari emas.


Rekan sekantor saya Fany, berdoa di salah satu kuil, dan terbukti, pulang ke Jakarta diapun mengantongi iPod touch hadiah doorprize dari kantor *so jealous.

My fav pic, black cat in white temple

Wat Arun Temple

Pemandanan Kota Bangkok dari atas Wat Arun Temple

It'll cost you 40 Baht to take a photo like this. Temen saya pikir foto menggunakan backdrop ini gratis, tapi ternyata setelah foto selesai, tiba-tiba VOILA, munculan seorang ibu yang mengulurkan tangan menagih uang sebesar 40 Baht, hahahaha.
Souvenir khas bangkok, digelar bebas di sepanjang jalan
Bangkok juga terkenal dengan "hiburan malam" nya, belum sah rasanya ke bangkok di mana Sex dan Transgender merupakan sesuatu yang lumrah. Anda semua bisa mampir ke daerah Patpong, yang merupakan pusat hiburan malam di Bangkok untuk menyaksikan Ping Pong Show, pertunjukan kehebatan alat kelamin yang menurut saya fenomenal! Dimana sang wanita bisa melakukan berbagai hal (eg: membuka botol, meniup periwitan, etc) menggunakan kelaminnya. Ngga percaya? Silahkan datang dan buktikan sendiri :)

Hiasan berbentuk kelamin pria di langit-langit pertokoan Bangkok.

Go Go Dancer yang menyajikan Ping Pong Show. Ini dia salah satu hiburan terkenal di Bangkok.
What to do in Bangkok:
- (almost) 24 hours SHOPPING!!!!
Bangkok emang surganya belanja, bawa aja uang 1 juta rupiah, pergi ke Chatuchak Weekend Market, kalian bisa bawa pulang 1 koper belanjaan. Harganya kaki 5, tapi kualitasnya oke punyaaa, dan pilihannya juga variatif banget, pokoknya "Apa lo minta, gue ada"!

Dari senin-jumat kalian bisa pergi ke MBK mall, konsepnya sih mall, tapi harganya tetep ngga jauh beda sama pasar rakyat :p

Masih kurang juga? Ngga perlu khawatir, kalo mall dan pasar udah tutup, silahkan lanjut ke Suan Lum Night Bazaar, pasar malam yang buka sampe jam 12 malem. See? inilah kenapa bangkok jadi surganya para Shoppaholic :D 

What to say in Bangkok:
Hello / Good Morning: Sawadee kap (if you are male) Sawadee ka (if you are female).
Thank You: Kop khun kap (male) Kop khun ka (female).
How are you? Sabai dee reu?
Fine, thanks: Sabai dee.

And last, Bangkok punya daya tarik sendiri yang membuat saya ingin kembali kesana, entah karena shopping-nya, makanannya atau ketidak rese-an masyarakatnya, bahkan sampai detik ini saya dan kawan-kawan saya masi mencari tiket murah ke sana :p.


-Life Isn't about waiting for the storm to pass, it's about learning to dance in the rain-